Gempa dan Tsunami di Aceh yang terdahsyat sepanjang abad ini menimbulkan bencana kematian dan kerusakan yang amat besar. Namun, di balik musibah itu ternyata terpendam berkah. Di bawah dasar perairan Pulau Simeule ditemukan kandungan hidrokarbon dalam jumlah yang juga amat besar. Volumenya mencapai maksimal 320,79 miliar barrel. Sumber hidrokarbon ini terdeteksi dengan alat seismik di kapal riset milik Jerman, Sonne, yang melakukan survei geologi dan geofisika kelautan pasca Tsunami Aceh.
Penemuan cekungan raksasa hidrokarbon itu sebenarnya tidak sengaja. Survei di perairan di timur laut Pulau Simeulue semula bertujuan untuk mengetahui secara detail mekanisme terjadinya gempa dan tsunami serta melihat deformasi struktur geologi di daerah busur muka dan daerah yang berhadapan dengan lempeng dunia-Eurasia dan Indo-Australia di perairan barat Sumatera. Struktur geologi itu diduga merupakan dapur produksi hodrokarbon. Pada citra hasil survei tampak adanya pahatan naik yang merupakan media bagi migrasi hidrokarbon dari dapur. Pada struktur itu tampak lapisan karbonat yang menjadi reservoir hidrokarbon. Bintik merah pada citra mengidentifikasikan adanya gas.
0 komentar:
Posting Komentar