Perbankan Diskiminatif pada Industri

- Kalangan perbankan nasional masih cukup diskriminatif terhadap sektor industri nasional. Selain mengenakan suku bunga kredit yang masih tinggi, perbankan sepertinya masih lebih tertarik menyalurkan kredit konsumsi ketimbang
ke sektor industri.

Demikian mengemuka pada rapat kerja Kadin Indonesia dengan Komisi VI DPR di
gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin (19/4/2010).

"Di bidang moneter, tampaknya perbankan masih memihak memberikan kredit ke sektor konsumsi dengan suku bunga kredit yang masih tinggi diberikan ke sektor usaha," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Benny Soetrisno.

Menurut dia jika kebijakan tersebut terus berlanjut maka sektor industri nasional akan mengalami kinerja kurang memuaskan tahun ini. "Pertumbuhan industri akan tersendat. Daya saing industri kita akan melemah. Ke depannya kita harapkan koordinasi semua pihak mengatasi masalah ini," kata Benny.

Menurut dia selain suport dari kebijakan moneter, industri nasional juga perlu dukungan fiskal.

Ketua Pelaksana Tugas Kadin Indonesia Adi Tahir mengatakan pihaknya bertemu
dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pekan lalu dan meminta kesetaraan
dalam perpajakan. "Juga ada ide bagaimana kita menambah kekuatan dalam negeri dengan membicarakan bagaimana menurunkan income tax kita," papar dia.

sumber : kompas.com