

"Korban tertarik menjual dollarnya ke pelaku karena pelaku menyatakan akan membeli dengan harga Rp 10.000 per satu dollar AS. Jadi, dia masih bisa untung sekitar Rp 400 per dollar, yang dinilainnya masih batas-batas wajar. Walaupun, seharusnya korban perlu curiga, sebab pelaku kan dapat membeli sendiri dollar di money changer," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bogor, Ajun Komisaris Irwansyah, di kantornya, Selasa (20/4/2010) siang.
Penipuan yang menimpa Srw berawal pertemuannya dengan Bintang, laki-laki yang pernah menjadi anak kosnya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, selama tiga tahun. Dua minggu lalu Bintang mengenalkan dirinya kepada Abi di Lapangan Golf Rawamangun, Jakarta Timur. Seminggu setelah itu, keduanya mengajak Srw untuk bertemu di Pondok Indah Mal, Jakarta Selatan, untuk menjajaki kemukinan ada bisnis yang dapat mereka lakukan bersama.
Pada pertemuan di mal itu, Abi memperlihatkan pula foto-foto Gubernur Jawa Timur dan mengaku sebagai tim sukses gubernur tersebut. "Abi mengaku tinggal di Malang, Jawa Timur, dekat dengan pejabat-pejabat di sana. Yang seperti ini, memang modus pelaku penipuan, mengaku-aku dekat pejabat ini itu, untuk melancarkan rencana kejahatan pelaku," kata Irwansyah.
Sehari setelah pertemuan di mal itu, Abi menelepon Srw dan mengatakan, apakah bisa menyediakan dollar. Namun saat itu Srw tidak memberi jawaban, apakah dirinya dapat memenuhi pertmintaan Abi itu. "Esoknya, Abi kembali menelepon Srw, kali itu Abi mengatakan akan membeli dollarnya dengan harga Rp 10.000 per satu dollar. Tergiur akan mendapat kuntungan dari selisih transaksi dollar AS, Srw menyanggupi akan menyediakan dollar AS yang dibutuhkan dan dibeli Abi," papar Irwansyah.
Srw, kata Irwansyah, lalu menunda kewajiban pembayaran bisnisnya kepada toko rekanannya sebesar Rp 35 juta, meminjam belasan sampai puluhan juta rupiah kepada anak dan beberapa temannya. Sehingga, terkumpul uang sebesar Rp 252 juta, yang kemudian ditukarkan ke mata uang dollar AS di sebuah money changer di Jakarta Pusat.
Dengan 28 ribu dollar AS hasil penukaran uang tersebut, Srw menelepon Bintang dan Abi. Bintang meminta agar mereka bertemu di sebuah restoran di Jalan Pajajaran, Kota Bogor pada Senin (12/4/2010) sekitar pukul 13.00. Alasan Bintang, agar mereka bisa berbisnis dengan rileks dan akan mampir ke rumah mertuanya dekat restoran itu.
Untuk sampai ke restoran itu, Srw yang bermobil dari Jakarta bersama seorang temannya, dibimbing Bintang melalui telepon. Sampai di restoran itu, Srw hanya bertemu Abi, yang membawa sebuah koper. Transaksi jual beli dollar itu pun dilaksanakan.
"Menurut korban, setelah hitung-hitungan uang transaksi pas dan semua uang rupiahnya asli, uang rupiah itu kembali dimasukan ke dalam tas kopernya. Koper berisi uang itu lalu disimpan di bagasi mobilnya," kata Irwasnyah.
Sebelum korban pulang, tiba-tiba Abi meminjam mobil dan telepon selulernya. Korban yang merasa bisnisnya sukses dengan Abi, memberikan kunci mobilnya begitu saja. Abi pergi dengan mobil korban sekitar 15 menit. Pelaku menyerahkan mobil itu, tetapi tidak menyerahkan kembali telepon seluler korban.
Keduanya pun berpisah di halaman parkir restoran itu, tanpa Srw bertemu Bintang. Korban pun pamit pulang ke Jakarta. Saat melintas di Jalan Tol Jagorawi wilayah Sentul Selatan, Srw membuka tas koper itu. Ternyata isi koper itu hanya lah 14 gepokan uang rupiah palsu atau mainan. Hanya lembaran paling atas tiap gepokan itu yang uang rupiah asli pecahan Rp 100.000.
sumber : kompas
0 komentar:
Posting Komentar